Mengenal
Dzat tuhan adalah hal pertama yang wajib di lakukan oleh manusia agar keimanan
yang di anutnya dapat sesuai dengan ketentuan agama islam, kewajiban ini di
tujukan agar manusia benar benar dapat menyucikan (taqdis) dan membersihkan (
tanzih) dzat tuhan dari sesuatu yang tidak pantas di sandangNya sehingga ibadah
yang dilakukan manusia dapat murni di tujukan kepada Allah SWT. Mengenal dzat
tuhan ini merupakan asas, yang terbangun dari asas tersebut semua permasalahan
Aqidah dan beberapa permasalahan keyakinan yang akal manusia di tuntut untuk
mendalami kandunganya agar manusia dapat benar benar mengimaninya.[1]
Dalam mengenal dzat tuhan
sendiri manusia mengalami kendala dalam melakukanya, karena dzat tuhan sangat
mutlak sehingga apapun yang selain tuhan termasuk akal tidak mampu mengungkap
secara hakiki dzat tuhan tersebut. Bahkan dalam suatu hadist, tersirat larangan
untuk menggali lebih dalam tentang hakikat dzat tuhan. Hal tersebut tertera
dalam hadist riwayat Abu Nua’im:
Artinya berfikirlah kalian
tentang ciptaan Allah, jangan berfikir tentang (dzat) Allah. (HR. Abu Nuaim).
Dalam hadits diatas rasulullah jelas melarang
umatnya untuk mengkaji tentang hakikat dzat tuhan,karena semua yang terfikir
dalam akal manusia tentang dzat tuhan pasti berbeda dengan hakikat tuhan itu
sendiri. Karena sumber ituma akal manusia dari panca indra. Karena kelemahan
manusia dalam menjangkau dzat tuhan, maka dalam mengenal tuhan di cukupkan
dengan sifat sifatNya. Karena dengan mengenal sifat –sifatNya, Berarti manusia
dapat mengenal tuhan, hal ini berpijak pada kaedah umum yang terlaku dalam
semua hal yang berupa “ sifat sifat sesuatu menunjukan pada terhadap sesuatu
tersebut”[2].
Konsep umum mengenai sifat sifat Allah Swt, sendiri adalah sifat sifatNya berbeda dengan sifat makhlukNya. Selain itu sifat sifat allah swt sendiri terdiri dari sifat sifat yang sempurna( kamal) dan tersucikan dari segala sifat yang buruk ( nuqson). Dalam menjelaskan sifat sifat Allah swt, ulama yang pertama kali menyusun dan mengkatagorikan sifat sifat Allah swt dalam sisematika yang cukup sempurna adalam imam Abu Abdillah Muhammad bin yusuf assanusi dalm karyanya Matan Sanusiyyah fi ilmi Attauhid ia membuat rumusan rumusan sifat sifat allah swt dan para rasul dengan nama aqoid 50 sekaligus menjelaskan dalil dalil yang menetapkan ke 50 sifat tersebut. Ada tiga hal pokok yang menjadi Pengantar utama dalam memahami sifat sifat Allah swt, tiga hal pokok tersebut adalah sifat wajib, mustahil dan jaiz.
Sekian semoga bermanfaat.
[1] Said romdhon Al buthi, Kubro al
yaqiniyat al kauniyyat hal 77 cet, dar alfikr.
[2] Said hawwa Allah Jalla Jalaluh, Hal
140 Cet.darul Qutub ilmiyah
0 comments:
Posting Komentar