Pernikahan pasangan mesum…..
Endro dan iyem adalah pasanngan mesum yang tertangkap basah saat melakukan hubungan haram di sebuah kamar kost. Sesuai adat istiadat setempat akhirnya mereka berdua di nikahkan dengan paksa oleh aparat desa . padahal saat itu iyem tengah hamil tiga bulan akibat hubungan mesumnya dengan laki laki .
Pertanyaanya
Sahkah akad nikahnya dua sejoli yang telah melakukan hubungan zina , bahkan telah hamil.
Jawaban
Hal ini berdasarkan riwayat ibnu Abbas r. a
عن إبن عباس رضي الله عنه فيمن فجر بإمرأة ثم تزوجها قال اوله سفاح وأخـره نكاح لابأس به (رواه البيهقي)
Artinya :
Di riwayatkan dari ibn Abbas perihal seseorang yang berbuat mesum dengan seorang wanita kemudian dia menikahinya . beliau menjawab : permulaanya haram dan akhirnya nikah yang tidak ada keharaman di dalamnya
الفقه على المدهب الأربع ( 1053 ) دارالكتب العلمية
( حكم نكاح الزنية ) الحنفية والشافعية قالوا : إذا زانـا رجلٌ بامرأةٍ يجوز له ان يتزوّجها وذلك لأن الماء الزّنا لا حرمت له ولما روي انّ رجلاُ فى زمن أبي بمرٍ الصديق بعد ذلك بعقدٍ صحيحٍ فجلّدهما ماىءة جلدةٍ لأنّهما غير محصنين ثمّ زوّج احدهما من الاخر ونفاهما سنّةَّ, وروى مثـل ذلك عن عمروبن مسعودوجابر بن عبداللَه رضي الله تعالى عنهم
وقال ابن عبّاس فى هذا الحكم : أوَّله سفاح وأخره نكاح والنكاح مباح فلا يحرّم السفاح النكاح , وذلم مثل رجلٍ سرق من حاءط ثمرة ثمّ أتى صاحب البستان فشتر منه ثمرة فما سرق حرام وما اشترى حلالــ .
Di dalam kitab fiqih madhahibul arba’ah halaman 1054 dijelaskan sebagai berikut..
Hukum menikahi wanita zina
Hukum menikahi wanita zina dalam hal ini para ulama pengikut hanafiyyah dan syafi’iyah berpendapat “ ketika ada dua pasangan zina maka boleh bagi laki laki tersebut menikahi wanita yang telah di zina dengan akad yang sah seperti apa yang telah diriwayatkan bahwa pada zaman abu bakar asidik pernah terjadi kasus demikian sehingga keduanya di jilid atau di cambuk sebanyak seratus kali karena keduanya bukan zina mukhson .
Didalam permasalahn ini ibn Abbas mengatakan : permulaanya adalah zina dan akhirnya adalah nikah sedangkan nikah itu diperbolehkan sementara zina tidak menjadi sebab haramnya nikah . beliau menganalogikan seperti halnya seseorang yang mencuri buah di kebun kemudian pemiliknya datang kemudian ia membeli buah di kebun itu . sehingga buah yang ia curi adalah haram sedangkan buah yang di beli adalah halal.
Sedangkan menikahi wanita hamil